Credit Title


Assalamu'alaikum!
Januari udah separo jalan, tapi rasanya ada yang ngganjel kalo udah lama nggak ngupdate blog. Lebih tepatnya, curhat biar salah satu 'horcrux' ini masih punya 'hati'(karena beberapa postingan terakhir mostly tentang tips atau review melulu, huhu). Anyway, siapa yang di sini abis nonton film mantengin credit title sebelum keluar bioskop? Karena saya juga, apalagi kalo filmnya berkesan banget (atau ada after credit kayak film-filmnya Marvel!).

Selasa kemarin, sepulang dari kantor saya nonton The Greatest Showman di bioskop, sendirian. It was a great movie, sepanjang film kalo saya nggak senyam-senyum karena terpukau ya, bersenandung karena sebelum nonton udah jatuh cinta sama semua soundtracknya. Setelah film selesai, saya nggak langsung berdiri dan pergi, melainkan menikmati credit title untuk beberapa saat walau nggak sampai habis karena udah larut malam. Namun masih saja credit title The Greatest Showman memesona, memperlihatkan sosok-sosok - walau hanya berupa nama - yang sudah bekerja keras mewujudkan film ini.

Kebiasaan menikmati credit title ini kayaknya mulai muncul sejak rajin nonton film-film keluaran Marvel. Selain menanti visualnya yang gak kalah keren dari filmnya sendiri, selalu ada kilasan film berikutnya-biasanya bagian penting- pada bagian after credit. Walhasil jadi kebiasaan deh, sambil meresapi apa yang terjadi sepanjang film sebelum meninggalkan bioskop.

Lalu, satu hal terlintas di kepala: gimana dengan credit title kita sendiri?

Sepanjang hayat, selalu ada pertemuan dan perpisahan dengan sesuatu atau seseorang. Ibarat nonton film, kalo cerita sepanjang pertemuan nggak berkesan-berkesan amat begitu selesai "credit title" kita nggak bakal di notice dan akhirnya terlupakan. Sebaliknya, kalau meninggalkan kesan mendalam, orang akan betah melihat dan selalu mengingat credit title kita: karena pengalamannya, kebaikannya, jasanya, atau positive vibe yang disebarkan, dan sebagainya.

Memang, nggak semua orang punya kesan yang sama terhadap kita. Toh sebagus-bagusnya film box office masih ada yang nyinyir, kan? Namun nggak ada salahnya memberi kesan yang baik ketika bertemu atau berkomunikasi dengan orang lain, apalagi kalau networking. Nggak perlu sampai yang extravagant bak Kitty Pong (ada yang ngikutin serial buku Crazy Rich Asians juga gak? #nyaritemen), sesederhana menunjukkan perhatian saat berdiskusi atau datang tepat waktu juga jadi kesan yang cukup penting, sehingga saat berpisah selalu ada credit title yang selalu diingat, dalam arti, "well, it was a good/great meeting with him/her".

Nah, gimana dengan after credit? Entah kenapa, yang terlintas di kepala adalah silaturrahmi yang masih terjalin setelah berpisah. Makanya selalu ada kata "keep in touch" seusai bertemu, agar suatu saat bisa saling bantu atau malah mempererat relasi juga. Karena ibarat balik lagi ke film, after credit inilah yang bikin penikmat Marvel selalu menanti rangkaian film selanjutnya sampai ketemu lagi di bioskop. Jadi kalo bisa menghadirkan credit title dan after credit yang baik, itu bagus. Even better, meninggalkan amalan-amalan baik yang tentu nggak akan putus, bahkan setelah kita kembali kepada-Nya.

Well, setelah baca tulisan ini, semoga kedepannya kita punya credit title dan after credit yang nggak hanya berkesan, namun juga remarkable sepanjang hidup.

Akhir kata, saya mau share salah satu credit title terniat, terfavorit dari film animasi Kubo and the Two Strings. Enjoy!


Regards, Ratri


0 komentar:

Posting Komentar

Komentar boleh, nyampah gak jelas jangan ya :D