Assalamu'alaikum,
Soal film romantis, biasanya perempuan yang rajin ngasih rekomendasi ke pasangannya biar mood romantisnya bisa terbangun. Tapi kali ini lain, karena ketika yang lain masih heboh sama La La Land, tau-tau Abhi ngasih rekomendasi film animasi Jepang yang nggak kalah romantis: Kimi no Na Wa.
Sesaat saya bengong, percaya nggak percaya si pacar yang seleranya cenderung random ini bisa kepincut (dan ikutan mellow setelah nonton) sama kisah cinta dua remaja Jepang ini. Akibatnya, ibarat tokoh drama Asia lama-lama Abhi cocok deh jadi second leading man* yang diem-diem menghanyutkan. *kepada Gong Yoo ahjussi dan husbandos, mohon minggir dulu*
Singkat cerita, kami akhirnya nonton bareng film Kimi no Na Wa dan terpukau dengan jalan ceritanya yang serba paralel.
Syahdan, Mitsuha, gadis SMA di kota kecil bernama Itomori muak dengan kehidupannya yang serba membosankan: menjalankan tradisi keluarga, tidak berprestasi di sekolah, belum lagi masalah dengan ayahnya yang merupakan walikota. Sampai-sampai ia bersumpah, ia ingin terlahir sebagai laki-laki di Tokyo. Sementara itu, di Tokyo tinggallah seorang siswa SMA bernama Taki yang juga bekerja part time sebagai waiter di sebuah restoran mewah. Taki menjalani rutinitas sebagaimana remaja Tokyo pada umumnya: sekolah, kerja part time dan sesekali nongkrong ganteng di kafe dengan teman-teman seumurannya.
Seolah semesta menjawab sumpah Mitsuha, kedua remaja itu tertukar tubuh: Mitsuha dalam diri Taki, vice versa. Awal-awalnya kocak melihat Taki yang tiba-tiba feminin, clumsy, plus norak melihat "keajaiban" Tokyo. Juga Mitsuha yang mendadak tomboy dan bangun-bangun kaget dengan perubahan tubuhnya. Namun lama-lama setelah terbiasa bertukar badan interaksi mereka berdua tercipta melalui berbagai catatan di smartphone dan buku, sehingga dari sanalah keduanya mulai membenahi diri: Mitsuha membantu Taki mendapatkan seniornya sebagai teman kencan, Taki membantu Mitsuha untuk lebih luwes bergaul di sekolah.
Sekian lama tubuh dan batin mereka saling bertaut tanpa ketemu secara fisik, setelah gagal kencan Taki berniat menemui Mitsuha di kota asalnya, namun karena Taki sama sekali nggak tau nama tempatnya, satu-satunya petunjuk adalah sketsa kota Itomori yang dia gambar berdasarkan ingatannya selama berada di tubuh Mitsuha. Long story short, setelah ketemu sama pemilik kedai Taki baru tau kalo kota itu musnah akibat fenomena meteor tiga tahun silam dan menemukan nama Mitsuha di daftar nama korban jiwa.
Nah, di sinilah kehidupan paralel mereka berpapasan, ketika Taki nekad naik gunung kemudian minum sake sesajen buatan Mitsuha dan melihat masa lalunya, sehingga Taki bisa kembali ke masa ketika hujan meteor terjadi di Itomori dan mengingatkan Mitsuha untuk segera mengungsi. Di sinilah saat-saat paling greget ketika dua orang ini berusaha saling terhubung dan menyelamatkan seisi kota. Geregetan kaaan gimana nasib Mitsuha dan Taki bertarung dengan waktu demi sebuah pertemuan paralel saat kataware-doki (senja)? Makanya, nonton aja #tetep :p
Walau nggak sampai menitikkan air mata, kami bener-bener terpukau dengan film besutan Makoto Shinkai ini. Bukan hanya jalan ceritanya yang 'dalam', namun pertemuan timeline paralel yang tersusun rapi sehingga alur ceritanya enak untuk dinikmati sepanjang film. Ditambah soundtrack yang ciamik, makin menjadi-jadi lah kebaperan saya (dan Abhi) sama film ini. Recommended banget buat pecinta film Jepang dengan alur cerita yang dalem, namun tetap indah. Belum lagi quote ini:
“Let me dive into you at unparalleled speed.”
Yang udah nonton Kimi no Na Wa, boleh banget sharing reviewnya di kolom komentar. Yang belum, siap-siap baper yaa!
Best Regards, Ratri
*) Biasanya si second lead man ini lebih kalem dan punya kisah yang lebih bikin baper daripada si tokoh utama. Less significant, but more charming.
aaa aku jg udh nonton ini, bagus filmnyaa...baper bgt yg pas taki nyamperin mitsuha dan trnyata mitsuhanya udh meninggal :'(
BalasHapuswinorin.blogspot.com
Iyaaa di situ nyeseeek! Tapi aku lebih baper waktu mereka "ketemu" di atas gunung 😂
Hapusahh baper banget nonton ini parah...
BalasHapusheyyyyyjudeeeee.wordpress.com
Bangeeet! Jangankan kita para cewek, pacarku ikut baper abis nonton ��
HapusAku belum nonton tapi sudah punya.
BalasHapus*pahamlah ya kalo anak kosan uang bulanan perlu dihemat tapi sangat butuh hiburan dan tontonan
Dan ... aku jadi makin ingin menontonnya.
Ayok nontoooon! Apalagi cuaca mendukung *lho #tetepratjoen
HapusHiks.. jarang nonton, ngga pernah nonton, sekarang kl ada waktu pun cuman nontong bbrp drama fav di tv kabel aja :(
BalasHapus