Cinta Seorang (Calon) Ibu

Waktu kutulis ini, wujudmu belum ada. Tapi Tuhan telah merencanakan kapan kau akan muncul di rahimku kelak, setelah kutemukan ayahmu.
Perempuan yang akan kau panggil "bunda" saat ini masih terperangkap dalam belantara tugas kuliah dan hiruk pikuk lainnya, tapi di salah satu sudut mungil tersembunyi aku sudah terpikir tentangmu, anakku.

Diam-diam kukhayalkan bagaimana tingkah lakumu di perutku.  
Lengking tangis pertama yang membinasakan rasa sakit saat kau lahir.
Nama yang akan kami pilih untukmu.
Melihatmu tumbuh sehat, terampil, mandiri dan ceria, dengan campuran dari diri kami yang membentuk jiwa ragamu.
Bagaimana aku dan ayahmu harus menyisihkan sebagian besar waktu untuk memberimu bekal yang cukup agar kau siap menghadapi dunia.

Kelak, hidupmu akan dihiasi berbagai cerita. Dongeng dan kenyataan, kebenaran dan kebohongan. Semoga kau cukup bijak untuk memilihnya saat kau besar nanti.
Dan bila saatnya tiba, akan kuceritakan bagaimana kami, ayah dan bundamu, bertemu.
Sebagai orang yang senang menulis, Nak, aku akan mengabadikanmu dalam setiap kata, atau gambar, karena setiap momen yang terjadi padamu terlalu berharga untuk dilewatkan.  

Kita memang belum pernah dipertemukan. Penantian ini masih panjang karena masih ada mimpi yang belum tercapai. Tapi setidaknya dalam tulisan ini ada sepercik cinta seorang (calon) ibu untuk dirimu, yang datangnya entah kapan.

Bundamu 


6 komentar:

  1. Namanya siapa? Kenalin dong sama om. :D

    BalasHapus
  2. Waah keren, dalem banget, really nice :)). That's every girls dream for

    BalasHapus
  3. huah ini doa juga ya biar ka ratri jadi bunda ( ^ ^)/

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamii jakur aamiiiin tapi ketemu babenye dulu yak

      Hapus
  4. bagusss sayang :')
    sekarang tugas kita nyari partner beranak yg insyaAllah sholeh juga, hihi :D

    BalasHapus

Komentar boleh, nyampah gak jelas jangan ya :D