Ke(Po)litik

Seumur-umur gue kenal politik, jujur baru kali ini gue sampe segini kepo. Selama ini, politik di mata gue nggak lepas dari kelalaian pemerintah dalam mengurusi rakyatnya, permainan licik yang bikin bulu kuduk berdiri, dan lain-lain karena keluarga gue pun cukup skeptis sama politik negeri. Tapi pandangan gue terhadap politik pelan-pelan berubah, gara-gara satu mata kuliah bernama PR Politik yang gue dapet semester kemarin. 

Mata kuliah ini punya buku pegangan yang ditulis sama dosennya. Dan tiap minggu ada aja kasus yang dibahas sama mahasiswa kelas gue secara acak, based on the book. Jadi selalu ada diskusi mengenai kasus tersebut. Ada kalanya gue ngantuk gegara gak ngerti sama kasusnya, tapi karena ngeliat suasana kelas yang semangat ngebahas mau gak mau gue pun ketularan. Puncaknya, anak-anak sekelas dapet tugas untuk wawancara orang-orang politik di Jakarta, gue dan temen-temen sekelompok kebagian ngewawancara salah satu cagub dari kalangan independen, Faisal Basri dan Biem Benyamin. Karena timsesnya koordinatif dan Pak Faisal pun humble banget pas ketemu langsung, gue jadi tertarik untuk ngedukung beliau walau gue gak tinggal di Jakarta. 

Selang beberapa waktu, masih di mata kuliah yang sama, kampus gue ngadain acara Youth Political Outlook sebagai UAS, dan alhamdulillah sukses besar. Lebih seneng lagi karena ada diskusi antara para cagub yang hadir dan para mahasiswa yang berlangsung seru.Alhasil pengetahuan gue tentang politik dan dunia percaguban yang sampe sekarang masih heboh makin bertambah. Karena di acara Youth Political Outlook gue megang media partner, kekepoan gue sama politik di media massa makin akut, walaupun nggak jadi fanatik. Karena gue tahu, sebagai anak bangsa sudah seharusnya peduli sama masalah politik untuk masa depan negara yang lebih baik. Kalo pemuda saat ini kerjaannya protes dan maki-maki, kapan Indonesia mau maju?

Sekarang, gue sedang terlibat jadi relawan di sebuah forum yang menggalakkan pemilu bersih dengan mendokumentasikan hasil suara di dokumen resmi yang sebetulnya boleh dilihat publik untuk Pilgub putaran kedua besok. Makanya kalo di Twitter gue suka berisik nyebarin informasi beginian di TL untuk ngajakin temen-temen semua biar ikut jadi relawan, hehe..

Sejak bergabung pun gue jadi tau seluk beluk politik di Jakarta dan tokoh-tokohnya, pelan-pelan kekepoan gue  mulai berkembang jadi action biar pengetahuan semakin luas sejak Youth Political Outlook dan pemilu putaran pertama kemarin (jujur gue sedih kenapa Pak Faisal tersingkir, ternyata karena peraturan absurd dari pemerintah -___-). 

Walaupun kontribusi gue nggak seberapa dibanding para pemuda-pemudi Indonesia yang sudah mengharumkan nama bangsa dan menoreh sejarah di bidang politik, setidaknya kekepoan gue sama politik nggak sia-sia. Untuk itu, gue berutang ucapan terima kasih kepada seseorang yang sudah ngebuka mata gue soal politik: 

Bapak Gun-Gun Heryanto.

Regards, Ratri



2 komentar:

  1. eshh eshhh.. ngapa jd kampanye =.=
    klo aku sndiri sih yah, politik emang sangat menarik untuk di perguncingkan XD gada habisnya, hehee

    BalasHapus
  2. sekalian nyari massa jeng dhila (nasip relawan)
    emang, gak kalah seru sama infotemenr :p

    BalasHapus

Komentar boleh, nyampah gak jelas jangan ya :D