A Few Words for Thee

Pertama-tama, aku mau bilang kalo kamu kayak ninja: datang mengendap-endap, tapi nggak pernah pasti kapan munculnya.
Tapi sekalinya muncul, dengan lihai kamu curi seisi hatiku dalam kurun waktu sehari.
Terkadang gelagatmu bisa kubaca, tapi aku nggak pernah paham sampai hari itu, dimana semuanya merangkum perasaanmu padaku.

Kendatipun kamu nggak langsung mengatakannya, entah bagaimana aku langsung tahu maksudmu. Akhirnya kita saling mengakui sebagai orang bernama "pacar" dalam tempo lebih singkat dari yang digariskan Proklamasi.

That was almost 2,5 years ago.
Udah nggak keitung lagi banyaknya hal yang kita bagi bersama. Tentunya diramein sama becandaan garing bin ngaco maupun debat kusir semalem suntuk biar ada 'naik turun'nya (kalo datar yang ada melempem). Dan selama itu juga kita tumbuh bareng-bareng walaupun sejak lulus SMA jadi jarang ketemu,ngeliat perubahan lahir batin masing-masing.

Walau tanpa bunga dan cokelat, toh tau kita masih sama-sama aku  bersyukur banget. Karena kamu ngajarin aku bahwa mencintai itu sederhana dan nerima pasangan apa adanya sehingga merasa bahagia akan itu. Walaupun nggak sesederhana katanya, aku tetep belajar memahaminya (mungkin kamu juga). Kadang aku suka gemes sama sikap cueknya kamu, tapi aku juga bangga ngeliat kamu berani bikin usaha. Gara-gara kamu juga aku jadi lebih termotivasi, rileks, sedikit demi sedikit bisa memahami kamu dan kaummu, dan merasa dicintai dengan caramu sendiri. Terima kasih sudah mencintai,memahami dan nerima aku apa adanya selama ini, Bhi. Nothing can describe you better than a one, fine, funny gentleman.

Aku nggak pernah nyangka rasa sayangku ke kamu bakal sedalem ini (kalo kamu gimana?hahaha).
Kita nggak pernah tau sampe kapan hubungan ini bakal berlangsung, tapi yang jelas aku nggak pernah nyesel jadi pacar kamu selama ini.

Yours, Athie

P.S.: Maaf kalo isinya kurang romantis :')