Book Review: The Heike Story

Halo epribodiih! Setelah lama penasaran sama epos peperangan paling hebring sepanjang sejarah Jepang, akhirnya kesampean juga baca buku ini:


Judul: The Heike Story
Penulis: Eiji Yoshikawa
Jumlah Halaman: 750 halaman
Penerbit: Zahir Books

Hokeeeh, langsung saja kita mulai reviewnya ya..
Bab-bab pertama kebanyakan menceritakan awal kehidupan Kiyomori sebagai putra sulung samurai miskin yang mengalami trauma setelah perceraian orang tuanya. Ayahnya,Tadamori konon sering dijuluki Si Mata Picing oleh rekan sejawatnya, sementara ibunya dulu pernah menjadi geisha kesayangan Kaisar masa itu dan menyukai hidup mewah, sehingga ketika Kiyomori masih remaja, ibunya meninggalkan sang ayah bersama Kiyomori dan adik-adiknya dalam kemiskinan. Karenanya, diantara saudara-saudaranya Kiyomori paling dekat dan berbakti sama ayahnya, meskipun pada akhirnya diketahui ternyata Tadamori bukan ayah kandung Kiyomori sampai akhir hayatnya (so sweet banget :'D). 

Ketika beranjak dewasa, Kiyomori membantu sang ayah bekerja di kantor pemerintahan sehingga pelan-pelan keadaan keluarganya pun membaik, apalagi setelah Kiyomori dinikahkan dengan putri bangsawan dari klan Fujiwara, Tokiko. Kiyomori semasa muda dikenal ambisius sekaligus gigih sehinga membuat banyak pejabat dan bangsawan terkesan. Oya, Kiyomori punya teman sepermainan, diantaranya Wataru dan Morito, yang nantinya ganti nama sebagai Mongaku, biksu yang nantinya bakal 'mencerahkan' kegalauan para pemuda Genji nantinya. Nah, salah satu bagian paling seru ketika Kiyomori masih muda adalah ketika dia berani memanah altar suci ketika terjadi pemberontakan para biksu sehingga bikin heboh seisi negeri.

Puas bercerita tentang Kiyomori, plot perlahan berubah menceritakan klan Genji, yang mulai pecah gara-gara konflik keluarga dan diperparah oleh seorang pejabat istana bernama Shinzei, yang sempet jadi tempat curhat Kiyomori waktu masih jadi newbie di dunia politik. Klan Genji yang dari awal memang nggak pernah akur ini mulai retak ketika Yoshitomo (bokapnya Yoshitsune,yang nanti bakal jadi tokoh sentral pas udah gede) mesti berselisih dengan ayah dan kelima adiknya, dan berakhir sangat tragis!

Selanjutnya, di bab-bab berikutnya cerita klan Heike dan Genji diceritakan bergantian, dan adegan perang ketika Shigemori, anaknya Kiyomori berhadapan dengan Yoshihira, anaknya Yoshitomo jadi 'gong' perselisihan Genji versus Heike itu sungguh ciamik sodara-sodari. Penjabaran scenerynya jadi berasa nonton film dibanding baca buku, belum lagi ketika Kiyomori kepincut sama Tokiwa, istrinya Yoshitomo dan dijadiin gundik sehingga bikin Jepang gonjang-ganjing serta intrik-intrik kerajaan. 

Tapi di sela-sela konflik tersebut, 'pemanis' cerita datang dari tokoh-tokoh dengan peran kecil kayak Asatori, Mongaku, Konno-maru, Yomogi dan Asuka alias Giwo, si geisha cantik rupawan yang berasal dari wilayah miskin. Diantara kelima tokoh itu, gue paling kepincut sama Asatori, mantan pemusik istana/penjaga mata air istana yang rela banting setir jadi tabib buat orang miskin. Ketulusan hatinya jadi penyejuk buat kita kalo udah males sama konflik Heike versus Genji maupun intrik Istana. Mongaku, yang dulunya adalah temennya Kiyomori jadi biksu insyaf setelah bertahun-tahun terperangkap masa lalu (doi ngebunuh cewek idamannya, terus kepala si cewek dibawa kemana-mana cyin, syereeem ), dan sejak saat itu dia jadi 'tombo ati' bagi anggota kedua klan.

Secara keseluruhan, buku ini menceritakan bagaimana perseteruan antara klan Taira alias Heike dengan klan Minamoto alias Genji, serta intrik-intrik di dalamnya yang berhasil digodok dengan ciamik sehingga jalannya ceritanya tambah seru sampe ke ending. Tapi jujur gue agak kecewa karena cerita versi yang ini ternyata baru setengah dari epos Heike vs.Genji, jadinya rada nanggung dengan halaman setebel itu, padahal eposnya paling seru pas Yoshitsune akhirnya berhadapan sama Kiyomori. Tapi untuk ukuran novel samurai, "The Heike Story" bisa jadi rekomendasi kalo emang beneran mau tau seluk beluk konflik Heike dan Genji yang banyak disertai kejutan waktu kita baca, jadinya sesi membaca tambah seru dan dijamin nyetopnya susah saking penasarannya sampe terakhir!
Happy Reading!

Regards, Ratri



15 komentar:

  1. Saya peminat cerita perang Heike dan Genji sebenarnya. Namun belum pernah dengar dari literatur secara penuh.

    Itu sehabis Genji menang lawan Heikei kan ada perang saudara lagi. Di buku ini dibahas nggak ?

    Salam Saya ^^v

    BalasHapus
  2. sayangnya enggak, baru diceritain dari awal konflik sampe si yoshitsune akhirnya bertekad mau bales dendam ke Heike, yang perang di dan no ura sama cerita sepupunya yoshitsune, si yoshinaka sama tomoe gozen juga gak ada,makanya masih penasaran :D

    BalasHapus
  3. repiewnya menarik

    aku suka cerita jepang, tapi lebih suka nonton film jepang, anime atau komik, daripada baca novel. udah lama gak baca novel, u_u

    BalasHapus
    Balasan
    1. cerita jepang emang sama dasyatnya ko sama yang disini, cuma sayangnya mereka lebih kreatif nyampeinnya,jadi lebih eksis :)

      Hapus
  4. masih belum ngerti sama kisahnya....
    kayag nya butuh baca bukunya langsung..
    --"

    BalasHapus
  5. Emang katanya bakal ada lanjutannya : The Genji Story

    Kalo suka sama cerita ini, baca deh komik Shanaou Yoshitsune dan Genpei War

    BalasHapus
    Balasan
    1. wew, kira-kira kapan tuh keluarnya?
      okok, itu lebih ke ceritanya Yoshitsune sama Kiyomori kah? *drooling*

      Hapus
  6. Wah.. Review-nya Menarik.. Saya pernah baca sedikit tentang Heike dan Genji ini, namun cuma sedikit.. Btw, Harga bukunya berapa?? Nabung dulu buat belinya.. :D

    BalasHapus
  7. Wah kayaknya seru, kalo punya duit beli ah.. :)

    BalasHapus
  8. kayaknya menarik, jadi pengen :O

    BalasHapus
  9. Iyaaa... Aku juga suka karya Eiji Yoshikawa yang Mushasi.. Ada sambungannya ya khan... Itu mirip2 komik Samurai X... Jaman2 tokugawa :p
    Hidup membaca! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iyaaa aku juga lagi mau ngelarin baca Musashi tapi belom sempet,hehehe, yang Taiko katanya juga keren, nyeritain si Hideyoshi :D

      Hapus
  10. 100rb itu lumayan sepadan lah dengan tebal buku yang segitu:)

    BalasHapus
  11. saya baca sampai halaman 100 an, terbitan baru, kenapa membosankan sekali? Tidak jelas arah ceritanya. Apa krn bukunya sdh diringkas dibedit ulang?

    BalasHapus

Komentar boleh, nyampah gak jelas jangan ya :D